Model-Model Komunikasi : Model S - R

Model komunikasi model s - r
Model Komunikasi : Model S - R

Seperti model pesawat terbang, model komunikasi adalah replika -kebanyakan sebagai model diagramatik- dari dunia nyata. Karena komunikasi bersifat dinamis, sebenarnya komunikasi sulit dimodelkan. Akan tetapi, penggunaan model berguna untuk mengidentifikasi unsur-unsur komunikasi dan bagaimana unsur-unsur tersebut berhubungan.

Sejauh ini terdapat ratusan model komunikasi yang telah dibuat oleh pakar. Kekhasan suatu model komunikasi juga dipengaruhi oleh latar belakang keilmuan (pembuat) model tersebut, paradigma yang digunakan, kondisi teknologis, dan semangat zaman yang melingkunginya. Kita hanya akan membahas sebagian kecil saja dari banyaknya model komunikasi tersebut, khususnya model-model yang sangat populer.


Model S - R

Model stimulus - respons (S - R) adalah model komunikasi paling dasar. Model ini dipengaruhi oleh disiplin psikokogi, khususnya yang beraliran behavioristik. Model tersebut menggambarkan hubungan stimulus dan respons.
Model ini menunjukkan komunikasi sebagai proses aksi - reaksi yang sangat sederhana. Bila seorang lelaki berkedip kepada seorang wanita, kemudian wanita itu tersipu malu atau bila laki-laki itu tersenyum kemudian wanita itu tersenyum kembali, itulah pola S - R. Jadi model S - R mengasumsikan bahwa kata-kata verbal (lisan dan tulisan), isyarat non verbal, gambar-gambar, dan tindakan-tindakan tertentu akan merangsang orang lain untuk memberikan respons. Kita dapat menganggap proses ini sebagai pertukaran atau pemindahan informasi atau gagasan. Proses ini dapat bersifat timbal balik dan mempunyaik banyak efek, dan setiap efek dapat mengubah tindakan komunikasi berikutnya.

Baca juga : fungsi-fungsi komunikasi
Baca juga: efek halo dalam komunikasi


Pola S - R ini dapat pula berlangsung negatif, misalnya orang pertama menatap orang kedua dengan tajam, dan orang kedua menatap balik, menunduk malu, memalingkan wajah, atau membentak.
Model S - R mengabaikan komunikasi sebagai suatu proses, khususnya yang berkenaan dengan faktor manusia. Secara implisit ada asumsi dalam model S - R ini bahwa perilaku (respons) manusia dapat diramalkan. Ringkasnya, komunikasi dianggap statis, manusia dianggap berperilaku karena karena kekuatan dari luar (stimulus), bukan berdasarkan kehendak, keinginan, atau kemauan bebasnya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel