Komunikasi Ritual


Fungsi komunikasi menurut Gorden selanjutnya ialah komunikasi ritual. Ritual? Bagi kaum awam, mereka mengartikan sesuatu yang behubungan dengan mahluk halus atau dunia lain. Padahal bukan itu maksudnya. Erat kaitannya dengannya komunikasi ekspresif adalah komunikasi ritual, yang biasanya dilakukan secara kolektif.

Suatu komunitas sering melakukan upacara-upacara sepanjang tahun atau sepanjang hidup, ynag disebut oleh para antropolog sebagai rites of passage, mulai dari upacara lahiran, sunatan, siraman, pernikahan (ijab-qabul, sungkeman dll), hingga upacara kematian. Itu semua menegaskan kembali komitmen mereka terhadap tradisi keluarga, komunitas, suku, bangsa, negara, atau agama mereka. Misalnya solat kaum muslim yang menghadap ke Ka'bah melambangkan kesatuan dan persatuan umat muslim. 

Komunikasi ritual bersifat ekspresif, dengan menyatakan perasaan terdalam seseorang. Kegiatan ritual memungkinkan seseorang berbagi komitmen emosional dan menjadi pereka persatuan diantara mereka, juga sebagai pengabdian kepada kelompok. Ritual menciptakan perasaan tertib dan nyaman dalam dunia yang tanpanya akan kacau balau. Seandainya ritual tidak dilakukan orang akan menjadi bingung, misalnya dua orang bertemu pada hari lebaran dan orang pertama mengulurkan tangannya, sedang orang kedua diam saja maka akan terjadi kebingungan dan ketegangan diantara mereka.

Komunikasi ritual ini juga terkadang bersifat mistik dan sulit dipahami orang-orang diluar komunitas tersebut. Contohnya para penguasa despotik yang memerintah bangsa Aztec untuk melakukan upacara mistik yang bahkan meminta pengorbanan manusia untuk memperoleh kekuasaan mereka. Sampai kapanpun ritual akan tetap menjadi kebutuhan manusia meskipun bentuknya berubah-ubah.

Salah satu ritual modern adalah olahraga. Sebagaimana yang diungkapkan Michael Novak dalam bukunya The Joy of Sport, "olahraga, khususnya kompetisi tingkat dunia, mirip dengan upacara keagamaan." Mulai dengan cara mencakup tata tertib yang hampir dianggap suci dan harus dipatuhi, juga menggunakan lambang-lambang seperti bendera, lagu kebangsaan, kostum bahkan tempat-tempat (suci) yang dikhususkan bagi pelatih, pemain dan penonton.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel