Fungsi Komunikasi Menurut William I Gorden


Menurut pakar komunikasi William I. Gorden mengemukakan bahwa fungsi komunikasi ada empat bagian. Yakni komunikasi sosial, komunikasi ekpresif, komunikasi ritual, dan komunikasi intrumental. Fungsi-fungsi tersebut tampaknya tidak sama seklai independen, melainkan saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya meskipun ada fungsi yang lebih dominan. Berikut ini empat macam fungsi komunikasi menurut William I. Gorden.

Komunikasi Sosial

Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial mengisyaratkan bahwa komunikasi sangat penting bagi kita yang hidup di masyarakat. Orang yang tidak pernah berbicara pasti akan tersesat, karena ia tidak sempat menempatkan dirinya dalam suatu lingkungan sosial. Kita tahu bahwa kita bisa berbicara, makan, minum dan melakukan segalanya itu semua dipelajari lewat pengasuhan keluarga dengan cara berkomunikasi. Anak-anak yang jauh dari manusia akibat kecelakaan, kesengsaraan atau karena terisolasi akan terlihat liar. Sebab ketidaktahuan cara berkomunikasi yang baik dan memperlakukan manusia sebagaimana mestinya.

Implisit dalam fungsi komunikasi sosial ini adalah fungsi komunikasi kultural. Para ilmuwan mengakui bahwa antara budaya dan komunikasi terdapat hubungan timbal balik. Seperti yang dikatakan Edward T. Hall bahwa "budaya adalah komunikasi" dan "komunikasi adalah budaya." Pada satu sisi, komunikasi merupakan mekanisme untuk mensosialisasikan norma-norma budaya masyarakat. Pada sisi lain, budaya menetapkan norma-norma (komunikasi) yang dianggap sesuai untuk suatu kelompok, misalnya "anak lelaki tidak boleh main boneka," "anak perempuan tidak boleh main pistol-pistolan," atau "jangan makan menggunakan tangan kiri."

Ada kalanya ketika kelompok-kelompok budaya atau subkultur-subkultur memiliki perangkat norma yang berbeda. Hal ini akan mengakibatkan kesulitan dalam berkomunikasi. Misalnya, perbedaan norma-norma komunikasi diantara kaum militer dengan sipil, penduduk kota dengan penduduk desa bahkan antara generasi tua dan generasi muda. Kesalahpahaman atau kekeliruan tidak dapat dihindari, akan tetapi ini tidak berarti bahwa berbeda itu buruk. Sebab kematangan dalam budaya ditandai dengan tolenransi atas perbedaan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel