Komunikasi Ekspresif


Fungsi komunikasi yang kedua menurut Gorden ialah komunikasi ekspresif. Komunikasi ekspresif masih berhubungan erat dengan komunikasi sosial, hanya saja komunikasi ekspresif dapat dilakukan baik sendirian ataupun dalam kelompok. Komunikasi ekspresif tidak otomatis bertujuan untuk mempengaruhi orang lain namun bisa dilakukan sajauh komunikasi tersebut menjadi instrumen untuk menyampaikan perasaan atau emosi kita. Perasaan-perasaan tersebut biasanya diutarakan dalam pesan-pesan nonverbal. Perasaan sayang, sedih, marah, takut, kecewa, gembira dan prihatin dapat disampaikan lewat kata-kata, tetapi lebih dominan melalui perilaku nonverbal. Misalnya seorang ibu menunjukkan kasih sayangnya dengan membelai kepala anaknya.
Baca juga tentang prinsip-prinsip atau karakteristik komunikasi, yang terbagi menjadi beberapa bagian.

Orang dapat menyalurkan kemarahannya dengan berkecak pinggang, melotot bahkan diam. Perasaan juga bisa diunggkapkan dengan memberi bunga, atau dengan sebuah lagu. Itu sebabnya pertunjukan musik Iwan Fals yang lirik-liriknya penuh dengan kritik dan sindiran terhadap penguasa sering dilarang pihak berwajib selama era Orde Baru. Teater, tari-tarian, puisi, novel bahkan lukisan pun bentuk dari komunikasi ekspresif ini.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel